Minggu, 12 Juni 2011

sepenggal kisah


Aku yakin setiap orang memliki kisah cinta pertama yang tak terlupakan, aku pun juga memilikinya namun kisah ku ini tidak berakhir dengan bahagia. Ingat pepatah yang mengtakan cinta tidak harus memiliki? Itu yang terjadi pada ku.
 Aku bukanlah tipe cewek yang menarik, aku sangat biasa saja dan cenderung memilih menarik diri dari keramaian mungkin itu aku lakukan karena aku sedikit minder karena aku sudah tidak memiliki seorang ayah. Aku juga tidak pernah mau ikut ekstra kulikuler disekolah, karena aku lebih suka menghabiskan waktu ku dirumah sepanjang hari. Aku juga tidak begitu banyak memiliki teman pria, walau begitu aku juga pernah bermimpi mempunyai pacar seperti teman-teman ku yang lain.
Dan semuanya berubah saat aku sedang ujian akhir semester 2, saat itu aku kelas 7. Dia begitu pendiam dan misterius membuat seluruh tubuh ku mematung dan jantung ku berdetak kencang. Dia kakak kelas ku dan kami satu kelas saat ujian, sayang aku tidak duduk satu bangku dengannya. Caranya berkonsentrasi mengrjakan soal, caranya berjalan, semuanya tidak pernah luput dari perhatian ku. saat aku kelas 8 kelas kami berdekatan itu semakin membuatku benar-benar senang. Setiap jam istirahat aku selalu berusaha mencuri pandang untuk melihatnya yang sedang duduk bersama-sama temannya didepan kelasnya. Dan aku aku pun berusaha mengubah sifat dan penampilan ku hanya untuk menarik perhatiannya. Namun sepertinya itu tidak berpengaruh karena dia tidak mengenal ku dan aku tidak cukup berani untuk berkenalan dengannya.
Saat akhirnya dia lulus dari Smp aku sangat sedih karena mungkin aku tidak akan bisa melihatnya lagi, dan aku tidak bisa untuk tidak melihatnya, apalagi harus menahan rasa suka ku kepadanya. Akhirnya aku memutuskan untuk mencaritahu nomer handphonenya, dan untuk pertama kalinya aku memberanikan diri untuk mengirim pesan kepada seorang pria. Walaupun dia hanya menjawab satu dari dua pesan ku namun itu sudah sangat cukup bagi ku. setelah acara perpisahan disekolah aku hanya menangis sepanjang hari, lebih tetapnya setiap malam saat aku mengingatnya. Selama setahun aku berjuang dengan keras untuk lulus dan masuk kesekolahan yang sama dengannya dan aku juga melakukan berbagai macam usaha untuk membuat penampilan ku. Akhirnya aku satu sekolahan dengannya, pertama kali melihatnya setelah setahun tidak berjumpa benar-benar membuat ku senang dia semakin membuatku terpesona, berbagai cara aku lakukan untuk bisa lebih dekat denganya, namun hanya mengirim pesan saja yang aku lakukan karena aku masih belum berani untuk berbicara langsung dengannya. Sikapnya kepada ku juga semakin lama semakin berubah, aku berusaha menjadi seorang paskibra disekolah ku juga agar bisa membuatnya bangga kepada ku, walaupun usaha ku memutihkan kulit selama berbula-bulan harus sia-sia saat aku menjadi paskibra. Kami pun menjadi akrab di SMS, walau begitu tidak setiap hari sms ku di balas olehnya. Sering kali aku masih menangis karenanya. Dan untuk pertama kali juga ada beberapa pria mendekati ku, hal yang selalu aku harap kan. Namun saat itu aku lebih memilih tidak ada yang menyukai ku asalkan dia juga menyukai ku.
Setahun berlalu tanpa kemajuan yang berarti kami hanya berkomunikasi lewat sms selama itu juga hati ku sangat hancur karena dia seperti menarik ulur ku sebentar baik sebentar cuek. Tapi aku tidak pernah bisa berhenti menyukainya. Teman-teman ku menyuruh ku untuk melupakannya karena mereka kasihan melihat ku selalu menangis , namun aku belum rela melepaskannya, kerena aku yakin dia pasti juga menyukai ku. Beberapa bulan sebelum hari ulang tahun ku sikapnya sangat dingin kepada ku aku tidak tahu apa alasannya. Saat bertemu dengan ku pun dia seolah tidak melihat ku, aku semakin hancur rasanya. Rasanya air mata ku habis karenanya. Akhirnya dengan berat hati aku memutuskan untuk terus menatap kedepan dan tidak terus-terusan larut dalam cinta dalam hati. Beberapa hari sebelum hari ulang tahun ku yang ke 17 thn aku mencoba mengiriminya pesan untuk mengajaknya berbuka bersama dirumah ku saat itu aku tidak mengatakan bahwa itu adalah hari ulang tahun ku , karena aku ingin dia datang bukan karena terpaksa tetapi karena dia memang ingin bertemu dengan ku.
 Aku menyadari kemungkinan untuk dia datang sangat kecil dia juga tidak membalas pesan ku, namun aku tetap berharap dia akan datang walaupun hanya sebentar karena aku sudah membuat keputusan kalau dia tidak datang hari itu dengan berat hati aku akan melepaskannya dan akan berusaha tidak akan pernah menambah rasa cinta ku kepadanya.
Hari ulang tahun ku pun berlalu, jika setiap remaja bergembira saat menginjak umur yang ke 17, aku justru merasa ini adalah hari ulang tahun yang menyakitkan. Selama 4tahun sudah aku menyimpan rasa cinta ku kepadanya tanpa pernah mengungkapkannya dan sekarang aku harus rela untuk melepasnya, menutup hati ku untuknya karena aku sudah sangat lelah berusaha membuatnya menyukai ku. Setelah beberapa hari berlalu aku berusaha tegar dan mencoba menerima kenyataan bahwa apa yang kita harapkan belum tentu kita dapat, namun aku akan selalu menyimpan kenangan bersamanya didalam hati ku, karenanyalah aku mengerti apa artinya mencintai seseorang. Dan aku berharap dia juga akan menemukan seseorang yang mencintainya melebihi cinta ku kepadanya.

Setelah beberapa bulan berlalu aku memperoleh informasi kalau sebenarnya selama ini dia juga menaruh perasaan kepada ku, aku tidak tahu perasaan seperti apa itu dan aku tidak berniat untuk menanyakan kepadanya. Karena mungkin ini sudah menjadi takdir bahwa dia tidak akan pernah aku miliki. Cinta pertama ku mungkin tidak berakhir bahagia, tetapi aku tidak menyesal dan aku yakin suatu hari nanti akan ada orang yang mencintai ku melebihi cinta ku kepadanya, dan jika saat itu terjadi aku tidak akan menyia-nyiakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar