Kamis, 09 Juni 2011

penyipanan beras di suhu rendah



Simpan beras Dalam Suhu Rendah
 Penyimpanan beras harus dilakukan dengan baik untuk melindungi beras dari pengaruh cuaca dan hama, mencegah atau menghambat perubahan mutu dan nilai gizi. Penyimpanan beras dalam waktu lama dengan kondisi kurang baik akan menimbulkan kerusakan pada bau dan citarasa beras.
Kerusakan ini terutama disebabkan oleh ketengikan yang terjadi pada kandungan lemak beras, sehingga menimbulkan bau yang apek dan masam. Bau apek dari beras giling yang telah lama disimpan disebabkan oleh senyawa-senyawa karbonil yang bersifat tengik, yaitu senyawa-senyawa hasil oksidasi lemak dengan oksigen dari udara. Salah satu dari senyawa tersebut adalah 1-hexanal.
Faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam penyimpanan beras di antaranya adalah kadar air beras, kelembaban nisbi dan suhu ruangan, serta lama waktu penyimpanan. Beras dengan kadar air kurang dari 14 persen akan lebih aman disimpan, sedangkan beras dengan kadar air lebih dari 14 persen akan menyebabkan perkembangbiakan mikroba dan serangga bertambah cepat.
Penyimpanan pada suhu rendah akan lebih aman dibandingkan suhu tinggi. Beras giling akan mengalami perubahan rasa dan aroma jika disimpan pada suhu 150C selama 3-4 bulan. Beras yang dibungkus dengan kantung plastik dan disimpan pada suhu 8,5 - 130C, masih mempunyai aroma dan rasa yang baik setelah disimpan lebih dari 7 bulan.
Serangga hama gudang adalah perusak utama biji-bijian yang disimpan dalam gudang. Yang paling banyak merusak beras selama penyimpanan adalah jenis Sitophilus sp. Serangga ini berwarna hitam dengan moncong sangat khas. Hasil survei Badan Pangan Dunia (FAO) menunjukkan sekitar 80 persen beras di 38 negara dalam bahaya kerusakan akibat serangan hama tersebut.
Serangga hama gudang sangat menyukai zat-zat yang terdapat dalam bekatul karena banyak mengandung lemak, protein dan vitamin. Itu sebabnya beras dengan derajat sosoh rendah (masih banyak mengandung lapisan bekatul) mudah diserang hama gudang.
Kerusakan mikrobiologis pada beras yang disimpan terutama disebabkan oleh kapang. Kapang mudah timbul bila kondisi penyimpanan (suhu dan kelembaban ruang penyimpanan) tidak memenuhi syarat.
Selama masa pertumbuhan, kapang mengeluarkan enzim-enzim yang dapat mengubah komponen organik dalam beras. Aktivitas enzim dapat menyerang lemak, karbohidrat dan protein, menyebabkan naiknya kadar asam lemak bebas, gula pereduksi dan amino nitrogen. Selain itu aktivitas enzim juga menyebabkan perubahan warna beras menjadi suram.
Jenis kapang yang menyerang beras selama masa penyimpanan adalah kapang gudang, yaitu Aspergillus dan Penicillium. Masalah yang ditimbulkan oleh kapang berupa perubahan warna, bau apek dan terbentuknya racun.
Umumnya kapang tumbuh baik pada kadar air di atas 15 persen, kelembaban nisbi di atas 63 persen dan suhu penyimpanan 26-300C. Untuk memberantas kapang yang telah tumbuh pada beras dilakukan penyemprotan dengan fungisida atau bahan pengawet lainnya.

sumber: 

1 komentar:

  1. Kak mau nanya itu penyimpanan beras nya emang dari 8,5 - 130 apa sampai 13?

    BalasHapus